Belajar Bisnis dari Pendiri kafe La Fanda


Sore ini saya ikuti obrolan menarik dengan salah sorang pengusaha muda di Mataram. Seorang sarjana desain grafis yang “tersesat” menjadi pengusaha kafe. Namanya  Aldo. Ia kuliah jurusan grafis di Modern School Desain Grafis. Sesuai jurusannya, ia memilih kerja di salah satu kafe di Bali, dan bekerja sebagai desain grafisnya. Dari pekerjaan tersebut ia akhirnya banyak tahu soal dunia kafe. Pengetahuan itulah yang kemudian ia manfaatkan untuk merintis kafe. Saat ini, pria berkacamata yang masih belum menikah ini, menjadi salah satu pemain bisnis kafe di Mataram. Jurusan Aldo memberi nama  “La Fanda”  sebagai nama kedainya. Ia terinspirasi dari pohon pandan yang ada di depan kafenya, sewaktu La fanda didirikan pertama kali di pantai Kuta. Awalnya, La Fanda memang berdiri di pantai Kuta, namun karena digusur, gara-gara tak boleh mendirikan kafe di sepadan pantai, maka ia pun hijrah ke Mataram.
Banyak hal menarik dari obrolan “Berbagi Inspirasi Bisnis” yang dimotori komunitas TDA. Kita harus memulai, jangan hanya merencanakan. Dengan begitu, kita akan tahu di mana kekurangan sebuah usaha kata Aldo di hadapan peserta BIB.
Kalau anda ke Epicentrum Mall Mataram, mampirlah di kedai La Fanda. Kedai yang berada persis di selatan Mall ini, menjadi salah satu pilihan banyak anak muda di kota Mataram. Kedai Lafanda, menyedikan menu mocktail, seperti Blue ocean, Citrus Squash Surfer drink, La Fanda  dan Maytai. Ada juga berbagai jenis Ice, dan Juisce. Selain itu kafe dengan tampilan sejuk ini juga menyediakan Hot drink, Nasi goring, Pizza, dan bermacam roti. Tentu dengan tampilan makanan yang artistic, atau instaghramable, meminjam istilah Aldo.
Bagi penyuka music, kafe atau warung yang didirikan Aldo menampilkan life music malam kamis sampai malam minggu.




Share:

0 komentar