Goa Raksasa dan Keindahan Tanjung Ringgit


Pagi hari sekitar pukul 7.00 Wita saya dan keluarga berangkat dari Mataram menuju Pantai Pink Lombok Timur. Ada dua jalur menuju pantai pink. Yang pertama kita bisa langsung menuju pantai berpasir pink itu atau menggunakan perahu dari Tanjung Luar menuju pantai pink. Saya memilih jalur darat.Kendaraan umum yang langsung menuju lokasi ini tidak ada. Kita harus menggunakan motor atau mobil carter. Dalam perjalanan menuju Pantai pink kita bisa melihat hutan lindung dengan monyet-monyet liar di pinggir jalan. Jalan yang dilewati rusak dan berlubang, masih ada bekas aspal dan cor betonnya. Jalan yang rusak membuat perjalanan terasa lama. Kita melewati gerbang hutan lindung dengan portal penjaga. Waktu itu penjaga tidak membiarkan kami lolos.
Terakhir kami menemukan pertigaan yang ke kiri menuju pantai pink dan yang lolos menuju ke tanjung Ringgit. Saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Tanjung Ringgit. Terdapat pos atau kantor Dinas Perhubungan. Di samping kanan dinas tersebut terdapat  jalanan berbatu menuju arah tanjung. Wow kami terkesima dengan keindahan pemandangan di tanjung Ringgit. Tebing-tebing tinggi yang menjorok ke lautan lepas seperti ekor biaya yang sedang bermain air.
Panorama indah pantai berbatu membuata kami tak bosan-bosan mengarahkan kamera dan mengambil gambar. Saya memang pertama kali ke pantai Tanjung Ringgit. Sekitar 300 meter dari kantor perhubungan terdapat  meriam peninggalan tentara Jepang. Meriam berukuran besar ini, konon dulu ukurannya lebih panjang. Menurut penjaga gerbang meriam itu pernah dijarah dan sekarang dibuatkan tempat yang lebih bagus. Bersama kami ada puluhan orang datang dan mengabadikan gambar meriam tersebut. Di selatan  meriam terdapat sumur kecil di tepi laut. Konon sumur tersebut airnya tidak asin. Awalnya  saya tidak tahu letak meriam tersebut dan mencarinya sampai ke ujung pantai.
Di tengah perjalanan kami menemukan sebuah tulisan kecil penujuk arah bertuliskan “GOA RAKSASA 10 meter”. Penasaran saya dan anak-anak langsung menuju goa raksasa. Terdapat goa berukuran besar di tepi pantai. Saya masuk dan mengambil gambar mengobati rasa penasaran. Di sebelah timur (kalau saya tak salah menebak mata angina) terdapat tembusan goa tersebut dengan lubang besar menganga. Dari lubang besar tersebut, terlihat ribuan kelelawar bersahut-sahutan. Menurut dongeng setempat, goa tersebut tempat raksasa menyembunyikan seorang putri yang ia culik.
Saya ngos-ngosan berkeliling melihat pantai berbatu di Tanjung Ringgit. Lautan terlihat biru gelap dari atas bebatuan. Meskipun panas menyengat, kami tetap bertahan. Hanya satu dua pohon yang tumbuh tempat kami berteduh. Jika berkunjung ke lokasi ini bawalah bekal makanan dan minuman dari rumah karena di tempat ini taka da pedagang. Jangan lupa bawa pulang kembali sampahnya

Share:

5 komentar