Rujak buah, adalah jenis makanan segar yang enak untuk disantap pada siang hari. Rujak buah
biasanya disajikan dari potongan aneka buah segar seperti mangga, nanas, jambu
air, kates, & bengkoang. Potongan
buah tersebut dicampur dengan sambal
khusus yang dibuat dari cabai, bulan merah, kacang tanah dan lain lain. Agar
disajikan segar, biasanya penjual akan meracik langsung saat pembeli
memesannya.
Saya tidak tahu mengapa rujak identic dengan makanan
perempuan. Mungkin karena perempuan sering makan rujak secara bersama sama,
saat mereka berkumpul di kala senggang.
Di kampung, biasanya perempuan pembuat
rujak untuk disantap sambil bergosip dan mencari kutu. Saya sendiri
(meskipun saya laki laki) menyukai
rujak. Terutama saat siang hari, aneka buah yang dilumuri sambal rujak sungguh
sangat menggoda bagi saya. Bagi saya
campuran rasa kecut, pedas, manis dan asin adalah rasa yang bisa merangsang
selera makan. Jika lidah bosan dengan makanan yang monoton saya sarankan untuk
mencoba rujak agar lidah terasa refresh.
Saat melintas di
jalan raya Senggigi, saya merasa surprise saat menemukan pedagang rujak
di atas tanjakan bukit Senggigi. Ditanyakan berkelok ini kita bisa menyaksikan
pemandangan Indah dermaga Senggigi dan bukit disampingnya. Terdapat penjual
makanan ringan serta jagung bakar di bibir bukit yang menjorok ke pantai. Saya
tidak Sabaran untuk segera memesan siang itu. Sambil menyaksikan rujak dibuat
saya bertanya kepada sang penjual soal aktivitasnya. Penjual rujak yang
seumuran dengan anak SMA itu mengaku berasal dari Terong Tawah.
Rujak buah dihargai 10 ribu rupiah per paket. Kalau anda juga penyuka rujak buah, kebetulan melancong
ke Senggigi jangan lupa turun di tanjakan untuk menikmati keindahan sambil mencicipi
rujak buah. Rasanya cukup segar dan rekomended.
Kalo disuruh memberi penilaian terhadap makanan ini makan saya akan
memberi nilai delapan (mungkin karena saya penyuka rujak, jadi semua jenis
rujak buah tetap uwenak hehe..).
Wrote by Unknown